Karangan Fiksi

Cerpen atau cerita pendek merupakan salah satu karangan fiksi. Karangan fiksi adalah karangan yang berisi kisah atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Tokoh, Watak, Alur, dan latar belakang di dalam karangan fiksi merupakan hasil olah pikir dan kreativitas pengarangnya. Fiksi atau cerita rekaan biasanya berbentuk novel dan cerita pendek. Di dalam sebuah karangan fiksi, terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang banyak diceritakan didalam sebuah karangan. Sedangkan tokoh tambahan merupakan tokoh yang mendukung tokoh utama.

Barisan yang Menyenangkan

Oleh Amanda Naila

Tiara sedang duduk di halaman belakang rumahnya, menengadah menatap langit malam yang cerah. Siang tadi, gurunya baru menjelaskan tentang tata surya. Tentu, Tiara mengerti tentang posisi Matahari sebagai pusat tata surya. Namun, satu hal yang masih menjadi pertanyaan Tiara adalah mengapa Bumi tidak pernah bertabrakan dengan planet-planet lain, padahal jarak mereka sangat dekat. Tanpa Tiara sadari, ayahnya yang baru kembali dari mushalla mendapatinya sedang melamun. Perlahan, ia menghampiri Tiara dan bertanya, "Hei, anak ayah kok melamun?"

Tiara terkejut dengan kehadiran ayahnya yang tak disadarinya. ia terlalu lama memikirkan pertanyaanya sendiri. "Oh, Ayah," ujarnya sembari tertawa. "Aku sedang memikirkan sesuatu yang baru aku pelajari tadi siang. Mengapa ya, Yah, planet-planet bergerak lurus dan tidak menabrak satu sama lain? mereka terlihat seperti memiliki jalur khusus."

Ayah Tiara tersenyum. "Sebenarnya, planet-planet itu memang mempunyai jalur mereka sendiri. Jalur itu bernama orbit. Planet-planet ini bergerak mengikuti orbit yang mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya. Orbit planet-planet itu berbentuk elips. Oleh karenannya, planet-planet di dalam sistem tata surya tidak akan menabrak satu sama lain."

Tiara sering sedari tadi mendengarkan dengan seksama penjelasan ayahnya, akhirnya pun mengangguk. "Benar-benar sebuah keajaiban Tuhan ya, planet-planet itu bergerak mengikuti orbitnya sendiri."

"Tiara, Ayah, kita makan sama-sama, yuk! Ayah pasti juga sudah lapar, Ibu sudah siapkan." tiba-tiba Ibu bergabung mengajak mereka makan.

Ayah Tiara mengusap putrinya dengan lembut, "Ya, benar-benar sebuah bukti kebesaran Tuhan. Nah, sekarang, yuk kita makan malam untuk merasakan kebesaran Tuhan bagi tubuh kita!"


Komentar

Postingan Populer